Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal masuk per Januari 2019 tercatat US$ 2,2 miliar dan masih berlanjut hingga Februari 2019. Derasnya arus modal masuk ini diyakini akan berdampak positif pada neraca pembayaran Indonesia.
Dengan kondisi ini, "Ke depan, neraca pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan membaik," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (21/2).
Kondisi ini ditopang defisit transaksi berjalan yang terkendali dan aliran masuk modal asing yang berlanjut. Sehingga terus dapat menopang ketahanan sektor eksternal. BI juga akan terus memperkuat koordinasi pengendalian defisit transaksi berjalan menuju kisaran 2,5% dari PDB pada 2019.
Catatan saja, NPI pada triwulan IV-2018, mencetak surplus US$ 5,4 miliar ditopang peningkatan surplus transaksi modal dan finansial sejalan persepsi investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia yang tetap kuat dan ketidakpastian global yang berkurang.
Sementara itu, defisit transaksi berjalan pada triwulan-IV 2018 tercatat US$ 9,1 miliar atau 3,57% PDB sehingga secara keseluruhan 2018 tetap berada dalam batas yang aman sebesar 2,98% dari PDB atau US$ 31,1 miliar.
Pada Januari 2019, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$ 1,16 miliar, dipengaruhi permintaan global yang melambat di tengah permintaan domestik yang tetap kuat.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2019 tercatat US$ 120,1 miliar. Setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News