kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.414.000   5.000   0,35%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

BI Perkirakan Defisit Transaksi Berjalan Rendah Tahun Ini, di Bawah 9% dari PDB


Rabu, 17 Juli 2024 / 19:19 WIB
BI Perkirakan Defisit Transaksi Berjalan Rendah Tahun Ini, di Bawah 9% dari PDB
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (8/7/2024). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 surplus 2,93 miliar dolar AS, masih melanjutkan tren surplus 49 bulan berturut-turut. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun 2024 akan mengalami defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang rendah, berada dalam kisaran 0,1% hingga 0,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (17/7), menyatakan bahwa defisit transaksi berjalan ini dipengaruhi oleh menyusutnya surplus neraca perdagangan barang.

"Neraca pembayaran kami perkirakan tetap sehat dengan defisit transaksi yang rendah yaitu dengan kisaran 0,1%-0,9% PDB," ujar Perry.

Baca Juga: Defisit Transaksi Berjalan Diproyeksi Melebar di Kuartal II-2024, Ini Penyebabnya

Defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2024 diperkirakan tetap rendah berkat peningkatan surplus neraca perdagangan barang yang mencapai US$ 8 miliar.

Selain itu, transaksi modal dan finansial diperkirakan mencatat surplus meskipun ada ketidakpastian di pasar keuangan global.

Pada kuartal II-2024, investasi portofolio diperkirakan mencatat net inflows sebesar US$ 4,3 miliar, dan tren ini berlanjut pada awal kuartal III-2024 (hingga 15 Juli 2024) dengan net inflows sebesar US$ 4,4 miliar.

Baca Juga: Defisit Neraca Transaksi Berjalan Berpeluang Melebar di Kuartal II 2024

Neraca transaksi modal dan finansial juga diproyeksikan terus mencatat surplus didukung oleh peningkatan aliran masuk modal asing, baik dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) maupun investasi portofolio.

Ini sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik.

Selanjutnya: Analis Sebut Unilever Indonesia (UNVR) Berpotensi Lakukan PHK

Menarik Dibaca: Cuaca Besok (18/7) di Jawa Tengah Cerah Berawan, Berawan Tebal di Daerah Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×