Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Untuk selanjutnya, BI optimis bahwa kondisi pasar bisa lebih stabil. Bank sentral berkomitmen untuk terus menjaga kecukupan cadev untuk mendukung ketahanan eksternal dan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Baca Juga: Cadangan devisa dinilai masih cukup untuk stabilkan rupiah
Inipun juga terlihat dari koordinasi yg telah dilakukan oleh BI, pemerintah, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang didapuk mampu memulihkan kondisi pasar sehingga mekanisme pasar kembali berjalan sejak minggu terakhir Maret 2020.
BI juga optimis bahwa tingkat nilai tukar rupiah dewasa ini relatif memadai dan secara fundamental “undervalued”, dan diperkirakan akan bergerak stabil dan cenderung menguat ke arah Rp15.000 per dolar AS di akhir tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News