Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat mengalami pelemahan cukup dalam sejak Senin (3/7) kemarin hingga hari ini. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) melihat pelemahan tersebut masih wajar.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah Senin kemarin melemah ke level Rp 13.368 per dollar AS dari 23 Juni 2017 yang masih berada di level Rp 13.307 per dollar AS.
Sampai pukul 16:35 WIB rupiah telah bergerak di rentang Rp 13.360 - Rp 13.404 per dollar AS.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, dollar AS mengalami penguatan karena dipengaruhi indeks investasi negeri Paman Sam tersebut yang hasilnya jauh lebih baik dari yang diperkirakan. Hal ini menyebabkan penguatan dollar AS dan pelemahan mata uang negara lainnya termasuk Indonesia.
"Jadi kami melihat ini sebagai sesuatu siklus yang normal dan kami lihat kondisi Indonesia sekarang ini dalam kondisi yang baik. Tidak mengkhawatirkan," kata Agus di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/7).
Lebih lanjut, pihaknya melihat adanya pemicu pelemahan rupoah. Yaitu karena pasar semakin meyakini Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunganya di sisa enam bulan di tahun ini, jika investasi menunjukkan hasil yang lebih baik dari yang diperkirakan.
Selain itu, pasar juga akan mengantisipasi terjadinya normalisasi neraca The Fed. Di sisi lain, ada juga risiko yang berasal dari koreksi ke bawah pada harga komdoditas.
"Itu yang terjadi. Tetapi secara umum Indonesia baik," tambah Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News