Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ) tak memberi dampak terhadap kondisi perekonomian di Tanah Air. Sebelumnya BoJ mengakhiri suku bunga acuan di level negatif dari sebelumnya -0,1% menjadi 0%-0,1%.
“Pengaruh (suku bunga) Jepang, kami tidak melihat kebijakan BoJ berpengaruh besar terhadap pergerakan inflow-outflow maupun nilai tukar,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (20/3).
Perry menjelaskan, selama ini pergerakan nilai tukar mata uang dari berbagai negara sangat ditentukan oleh nilai tukar mata uang Amerika Serikat (AS) yakni dolar yang cukup kuat. “Itu yang menjadi elemen kenapa beberapa pekan terakhir tekanan terhadap nilai tukar meningkat,” jelasnya.
Baca Juga: Bursa Jepang Mencapai Rekor Tertinggi dan Yen Rebound Kamis (21/3)
Perry menuturkan, ketidakpastian pasar keuangan global yang tampak tinggi membuat tekanan bagi beberapa instrumen Investasi.
“Terjadi outflow di Surat Berharga Negara (SBN) dan sebagian Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) serta dolar yang masih cukup kuat,” tutur dia.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menjelaskan kenaikan suku bunga BoJ tidak ada pengaruhnya terhadap nilai tukar Rupiah terhadap Yen. Pasalnya, kenaikan dolar AS lebih berpengaruh beberapa hari belakangan ini.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Cetak Rekor Lagi Seturut Kejelasan Arah Suku Bunga The Fed
“Bahkan, ketika BoJ menaikkan suku bunganya dan melepaskan limit yield surat utang, justru Yen mengalami pelemahan,” kata Destry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News