kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI optimistis kredit perbankan dapat tumbuh hingga 8% tahun depan


Kamis, 25 November 2021 / 05:55 WIB
BI optimistis kredit perbankan dapat tumbuh hingga 8% tahun depan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memastikan sistem keuangan akan terus terjaga pada tahun 2022. Pada fungsi intermediasi, kredit perbankan ditargetkan akan tumbuh sekitar 6%-8% pada tahun 2022. Ini meningkat dari proyeksi tahun ini sebesar 4%-6%.

BI memperkirakan kecukupan modal akan terjaga dan likuiditas masih melimpah. Dana Pihak Ketiga (DPK) diproyeksikan akan tumbuh sekitar 7%-9%. Namun, ini turun dari proyeksi tahun ini 8%-10%.  

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan, vaksinasi dan pembukaan sektor ekonomi merupakan prasyarat untuk memperkuat ekonomi nasional. Sementara itu, ada lima kebijakan yang harus dilakukan agar imunitas massal tercapai dan lebih banyak sektor ekonomi dibuka kembali. 

Kelimanya antara lain transformasi sektor riil, stimulus fiskal moneter, kredit dan transformasi keuangan, digitalisasi ekonomi keuangan, serta  ekonomi keuangan inklusif dan hijau. 

Baca Juga: BI pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 jadi 3,2% - 4%

"Sinergi dan pembukaan ekonomi dapat fokus pada 24  sektor prioritas dimana delapan diantaranya adalah sektor kimia, otomotif, logam dasar, kertas, logam TPT,  alas kaki dan tentu saja UMKM," kata Perry dalam Pertemuan Tahunan BI, Rabu (24/11).

Dia mengatakan, saat ini penawaran kredit perbankan relatif kondusif, suku bunga menurun, likuiditas melimpah, dan standar kredit  juga membaik. 

Ekonomi keuangan digital juga diperkirakan akan meningkat pesat, Transaksi e-commerce diperkirakan akan mencapai Rp 530 triliun, transaksi uang elektronik mencapai Rp 337 triliun, serta transaksi perbankan digital dan digital banking akan mencapai lebih dari Rp 48.000 triluin, naik dari target Rp 40.000 triliun tahun ini

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) salah satu bank yang optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh tinggi pada tahun depan. Oleh karena itu, perseroan akan ekspansif dengan menargetkan penyaluran kredit mendekati dua digit. 

Baca Juga: Setelah menjadi perusahaan holding, Danareksa mengarah ke Super Holding BUMN?

BNI menargetkan kredit tumbuh sekitar 7%- 9% dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di kisaran 6%-7%.

"Guna menyikapi potensi ekonomi  tahun 2022, kami sudah siap dengan rencana bisnis dengan fondasi yang kita bangun tahun 2021. Kredit akan kami targetkan mendekati double digit, kami akan ekspansi kredit di semua lini bisnis," kata Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar,  Senin (22/11).

Royke yakin tahun depan masih ada momentum ekspansi dengan suku bunga yang rendah dengan kondisi saat ini dimana pemerintah sangat berperan dalam mendukung ekonomi terjaga baik. 

Namun, memang akan ada tantangan karena adanya rencana kenaikan bunga The Fed. Kenaikan tersebut tentu akan berdampak pada kebijakan suku bunga dalam negeri sehingga akan berdampak pada kenaikan biaya dana perbankan. 

Oleh karena itu, Royke melihat diperlukan relaksasi dari Bank Indonesia (BI) agar bisa mendukung pertumbuhan kredit dengan suku bunga yang rendah. "Kami harapkan kebijakan relaksasi terkait GWM dan RIM  dapat diperpanjang  agar bisa tekan COF Bank," katanya.

Selain itu, perlu adanya regulasi agar menjaga level kompetisi yang sehat karena saat ini mulai marak bank melakukan penasaran produk tabungan tingkat suku bunga yang relatif tinggi sekarang.

Baca Juga: Setelah menjadi perusahaan holding, Danareksa mengarah ke Super Holding BUMN?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×