Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Bank Indonesia menyatakan, kondisi saat ini belum seburuk krisis tahun 2008 kendati ada krisis utang Eropa dan penurunan peringkat surat utang Amerika Serikat.
Menurutnya, gejolak yang terjadi saat ini belum banyak berimbas di seluruh sektor. "Belum, situasi belum buruk bener," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution seusai rapat bersama Presiden di kantor Presiden, Senin (8/8).
Darmin mengungkapkan banyak faktor yang dapat dipakai sebagai indikator krisis ekonomi. Dia menyebutkan seperti nilai tukar rupiah dan capital outflow.
Mantan Direktur Jenderal Pajak ini bilang, nilai tukar rupiah terhadap dollar masih menguat. Menurutnya, penguatan tersebut masih bisa diterima. "Capital outflow dimana belum terjadi outflow yang besar. Kenapa kalian anggap situasi sudah berat," tanyanya kepada wartawan.
Tak hanya itu, Darmin mengatakan, rasio utang terhadap produk domestik bruto masih kecil. Menurutnya, rasio utang terhadap produk domestik bruto Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan negara lain yakni tercatat 25,5% per Mei lalu. "Sehingga dilihat segi utang, negara tidak perlu dikhawatirkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News