Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2018 mencatat surplus US$ 1,7 miliar dollar, setelah sejak awal tahun hampir selalu mencatat defisit. Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Januari-Juni 2018 mencatat defisit US$ 1,02 miliar, dibanding periode yang sama tahun 2017 surplus US$ 7,67 miliar.
Perbaikan neraca perdagangan di Juni tersebut didukung oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang tercatat sebesar US$ 2,1 miliar, terutama karena turunnya impor nonmigas.
Penurunan impor nonmigas tercatat US$ 5,7 miliar (mtm), terutama didorong menurunnya impor mesin dan pesawat mekanik, mesin dan peralatan listrik, besi dan baja, plastik dan barang dari plastik, serta bahan kimia organik.
Sementara itu, ekspor nonmigas turun US$ 3,3 miliar (mtm), terutama karena menurunnya ekspor kendaraan dan bagiannya, mesin dan peralatan listrik, mesin dan pesawat mekanik, kayu dan barang dari kayu, serta karet dan barang dari karet.
Perbaikan neraca perdagangan di Juni juga didukung oleh penurunan defisit neraca perdagangan migas seiring meningkatnya ekspor yang disertai menurunnya impor.
Defisit neraca perdagangan migas tercatat US$ 0,4 miliar pada Juni 2018, turun dari US$ 1,2 miliar pada Mei 2018. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan ekspor migas sebesar US$ 0,1 miliar (mtm) yang disertai dengan penurunan impor migas sebesar US$ 0,7 miliar (mtm).
Bank Indonesia (BI) memandang bahwa kinerja neraca perdagangan Juni 2018 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan.
"Ke depan, BI terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat mempengaruhi kinerja neraca perdagangan serta mengupayakan agar kegiatan ekonomi domestik terus berjalan dengan baik," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman dalam keterangan pers, Senin (16/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News