Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan neraca dagang pada bulan Desember 2014 akan surplus sekitar US$ 200 juta. Ekspor non migas yang naik dan impor yang lebih terkendali menjadi penyebab surplus.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan ramalan surplus neraca dagang US$ 200 juta bisa terjadi pada bulan Desember diakibatkan impor yang berkurang. "Impor migas lebih terkendali," ujarnya, Senin (26/1).
Impor yang lebih terkendali tersebut dapat dikatakan sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) premium yang dilakukan pemerintah pada bulan November 2014 sebesar Rp 2.000 per liter. Apalagi di sisi lain harga minyak dunia mengalami penurunan.
Sebelumnya, neraca dagang November mengalami defisit hingga US$ 425,7 juta. Defisit ini diakibatkan defisit neraca migas yang membengkak dari sebelumnya US$ 1,11 miliar pada bulan Oktober 2014 menjadi US$ 1,37 miliar pada bulan November. Sementara itu, neraca non migas surplusnya turun 16,71% dari US$ 1,13 miliar ke US$ 940,4 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News