kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI Meneropong Dampak Konflik Rusia-Ukraina Terhadap Inflasi Indonesia


Senin, 28 Februari 2022 / 10:54 WIB
BI Meneropong Dampak Konflik Rusia-Ukraina Terhadap Inflasi Indonesia
ILUSTRASI. Bank Indonesia. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik antara Rusia dan Ukraina makin memanas, apalagi setelah Amerika Serikat (AS) dan negara Barat mulai memberlakukan sanksi-sanksi pada bank-bank Rusia. 

Bank Indonesia (BI) memandang, konflik antara kedua negara tersebut akan mengganggu kondisi pasokan global, sehingga ini akan berdampak ke kenaikan inflasi global termasuk ke Indonesia. 

“Apalagi, Rusia dan Ukraina adalah dua negara pengekspor gandum terbesar di dunia. Tentunya dengan kondisi konflik, pasokan akan terganggu sehingga ini dapat berdampak ke kenaikan inflasi,” tutur Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Krisis Eropa Timur Memanas, Harga emas Berpeluang Semakin Berkilau

Memang, bila mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Kontan.co.id, porsi impor Serealia (HS 10) Indonesia dari Ukraina sangat besar. Dalam kelompok ini, termasuk di dalamnya ada komoditas gandum. 

Pada tahun 2021, total nilai impor Serealia (HS10) Indonesia dari Ukraina sebesar US$ 946,5 juta atau mencakup 41,25% dari nilai impor. Sedangkan dari sisi volume, tercatat 3,15 miliar kg atau mencakup 49,00% dari volume impor. 

Dody berharap, dengan adanya konflik ini ada negara-negara lain yang bisa memenuhi pasokan gandum sehingga dampak inflasi dapat termitigasi. 

Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, BI akan tetap memperkuat kuda-kuda dalam menjaga kelancaran pasokan bahan pokok bagi masyarakat, tentunya dengan memperkuat koordinasi dengan pemerintah di tingkat pusat maupun daerah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×