kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI memprediksi CAD sampai akhir 2014 turun 0,1%


Kamis, 14 Agustus 2014 / 16:54 WIB
BI memprediksi CAD sampai akhir 2014 turun 0,1%
ILUSTRASI. Promo Kredit BNI di PegiPegi, Nikmati Diskon Hotel & Tiket Pesawat Hingga Rp 275.000


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Neraca transaksi berjalan masih mengalami tekanan yang berat pada tahun ini. Hingga akhir tahun ini Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit neraca transaksi berjalan akan mencapai sebesar 3,2% dari produk domestik bruto (PDB). Angka itu turun tipis dibanding tahun lalu yang sebesar 3,33% dari PDB.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan secara persentase terhadap PDB, penurunan defisit yang terjadi memang tidak besar. Hal ini disebabkan pada saat yang sama pertumbuhan ekonomi Indonesia turun. Namun bila dibandingkan secara nominal, terjadi penurunan defisit yang signifikan. "Secara keseluruhan defisit US$ 27 miliar. Lebih rendah dari US$ 29 miliar pada tahun lalu," ujar Perry, Kamis (14/8).

Lebih lanjut Perry menjelaskan, akan ada penurunan defisit transaksi berjalan pada triwulan III dan IV. Hal itu disebabkan karena ekspor mineral sudah aktif terjadi pada bulan Agustus 2014. BI memperhitungkan kinerja ekspor mineral yang kembali aktif ini akan memberikan tambahan ekspor senilai US$ 1,7 miliar pada paruh kedua 2014. "Memang defisit di triwulan II secara musiman yang tertinggi. Triwulan III akan turun, apalagi di triwulan IV akan lebih turun lagi," tandasnya. 

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, current account deficit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2014 sebesar US$ 9,1 miliar atau 4,27% dari PDB.

Menurut Agus, defisit yang membengkak pada triwulan II ini sesuai dengan pola musimannya. Meskipun melebar dibanding triwulan I 2014 yang sebesar US$ 4,2 miliar dolar atau 2,05% dari PDB, dirinya mengatakan defisit triwulan II tersebut lebih baik dibanding triwulan yang sama tahun 2013. "Defisit triwulan II 2013 itu US$ 10,1 miliar dolar atau 4,47% dari PDB. Ada perbaikan US$ 1 miliar dan itu cukup baik," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×