Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih mewaspadai defisit neraca transaksi berjalan alias current account deficits (CAD). Gubernur BI Agus Martowardojo memperkirakan CAD kuartal pertama akan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya, atau kuartal IV tahun 2013.
Jika pada kuartal IV tahun 2013 CAD berada di level 1,98%. Namun, pada kuartal I 2014 diperkirakan akan berada di atas 2%. "Agak membesar memang, dan perlu diwaspadai," ujar Agus, Kamis (20/4) di Istana Negara, Jakarta.
Meski CAD melebar Agus optimistis dari sisi neraca perdagangan atau trade balance masih akan surplus. Sehingga, pelebaran CAD ini menurutnya bukan sesuatu hal yang buruk.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengamini pernyataan Agus. Menurutnya, melebarnya CAD di kuartal I sesuatu hal yang wajar, karena bersifat siklikal. Selama nilainya masih di bawah 3% terhadap Produk Domestk Bruto (PDB).
Chatib menjelaskan, jika pada kuartal pertama biasanya waktu bagi perusahaan untuk memulai usahanya. Sehingga aktivitas investasi meningkat, yang berpengaruh terhadap neraca perdagangan.
Kondisi ini beda jika dibanding kuartal IV. Pada periode ini, biasanya aktifitas investasi sudah mulai berkurang. Sehingga aktifitas perdagangan juga berkurang. "Puncaknya biasanya pada kuartal dua atau tiga," ujar Chatib.
Jadi pelebaran CAD dianggap wajar, dan normal. Menurutnya, kalau CAD tahun ini 2% masih lebih baik, dibanding CAD tahun lalu yang mencapai 4,4% pada kuartal III. Sehingga, jika dibandingkan kuartal to kuartal masih akan lebih baik.
Sementara ekonom Bank Internasional Indonesia (BII) Juniman bilang, salah satu pendorong CAD luartal I 2013 dalah dari sisi neraca pembayaran. Meski melebar Ia memperkirakan nilai tukar rupiah tidak akan menjadi tertekan. Hal itu dikarenakan CAD masih berada di level yang normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News