kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI Memperkirakan Inflasi Januari 2022 sebesar 0,58%


Sabtu, 15 Januari 2022 / 14:30 WIB
BI Memperkirakan Inflasi Januari 2022 sebesar 0,58%


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Bank Indonesia (BI) memperkirakan ada peningkatan inflasi pada bulan Januari 2022.  

Berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu II Januari 2022, inflasi diperkirakan sebesar 0,58% mom atau lebih tinggi dari inflasi sebelumnya yang sebesar 0,57% mom. 

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Januari 2022 secara tahun kalender sebesar 0,58% ytd dan secara tahunan sebesar 2,20% yoy,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Jumat (14/1). 

Penyumbang utama inflasi Januari 2022 sampai dengan pekan kedua bulan ini yaitu komoditas Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT) sebesar 0,11% mom dan daging ayam ras serta telur ayam ras yang naik 0,08% mom. 

Selain itu peningkatan harga juga terjadi pada komoditas beras, cabai rawit, dan tomat yang masing-masing naik 0,04% mom, minyak goreng dan sabun detergen bubuk/cair yang naik 0,02% mom. 

Baca Juga: BI Perkirakan Inflasi Januari 2022 Sekitar 0,58%, Berikut Komoditas Pendorongnya

Ada juga peningkatan harga pada komoditas bawang merah dan rokok kretek filter masing-masing naik 0,02% mom, kemudian jeruk, bawang putih, dan mie kering instan yang masing-masing naik 0,01% mom. 

Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi) yaitu cabai merah sebesar 0,04% mom dan tarif angkutan udara turun 0,02% mom. 

Ke depan, BI mengaku akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. 

Tak hanya itu, BI akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×