kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

BI masih menilai wajar perang suku bunga deposito di perbankan


Jumat, 18 Januari 2019 / 16:04 WIB
BI masih menilai wajar perang suku bunga deposito di perbankan


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perebutan dana masyarakat di pasar keuangan kian sengit. Apalagi pasca tingkat suku buga acuan Bank Indonesia (BI) naik ke level 6%. Bank mulai menaikkan bunga deposito untuk menarik dana masyarakat mengalir.

Pihak BI menilai situasi tersebut sesuatu yang wajar, yakni bank melakukan  perang suku bunga deposito. "Wajar kalau suku bunga deposito merespon lebih cepat, karena memang funding dari perbankan itu retail," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo, Jumat (18/1).

Apalagi, saat BI melonggarkan likuiditas, aliran modal asing malah keluar atau terjadi outflow. Sehingga ada pengurangan likuiditas rupiah dan menyebabkan funding bank yang berasal dari luar negeri berkurang.

"Namun, suku bunga kredit memang tidak naik terlalu tinggi karena bank-bank lebih banyak meningkatkan efisiensi," jelas Perry.

Perbankan mengurangi spread antara suku bunga deposito dan kredit. Perry merinci suku bunga kredit untuk korporasi 10%, konsumsi 11% sedangkan untuk investasi di bawah 10%.

BI memastikan akan terus menjaga likuiditas di pasar uang tetap cukup. BI dan OJK akan terus berkoordinasi memantau industri dan individu agar likuiditas tetap cukup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×