CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

BI: Masih ada risiko ekonomi yang perlu diwaspadai


Jumat, 04 Juli 2014 / 14:52 WIB
BI: Masih ada risiko ekonomi yang perlu diwaspadai
ILUSTRASI. Nonton Blue Lock Episode 17 Sub Indo dan Link Streaming Resmi Bstation, Vidio, Dll


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menengarai masih ada risiko yang perlu diwaspadai, meski stabilitas makroekonomi terjaga. Tujuannya untuk tetap menjaga kepercayaan pasar terhadap prospek perekonomian Indonesia.

"Indonesia kita yakini mempunyai perkembangan ekonomi yang menuju kondisi yang lebih sehat," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo dalam konferensi pers, Jumat (4/7).

Untuk itu, pemerintah dan BI akan melakukan langkah-langkah, antara lain mengendalikan inflasi sesuai dengan sasaran yang ditetapkan, melanjutkan upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih berkesinambungan, menjaga kesinambungan fiskal, dan mengelola utang luar negeri yang lebih sehat.

"Pengendalian inflasi akan diperkuat dengan sejumlah langkah konkrit BI dengan pemerintah. BI dan pemerintah memperkuat komitmen dalam mencapai sasaran inflasi jangka menengah, yaitu 4 plus minus 1 persen di tahun 2016-2017 dan 3,5 plus minus 1 persen pada 2018," ujar Agus.

Selain itu, pemerintah dan BI juga sepakat untuk mempertajam upaya pengelolaan defisit transaksi berjalan. Terkait pengelolaan fiskal, pemerintah akan melakukan langkah-langkah yang telah disepakati dalam APBN-P 2014, terutama terkait peningkatan penerimaan pajak dan pengendalian volume konsumsi BBM bersubsidi.

"Harapan kita maka kestabilan kerjasama ini bisa memberi arah jelas kepada masyarakat dan menjadi alat bagi bangsa kita supaya cepat maju dan menyejahterakan bangsa," ujar Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung pada kesempatan yang sama. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×