kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

BI: Kenaikan BBM bakal pengaruhi neraca pembayaran


Jumat, 30 Maret 2012 / 15:35 WIB
BI: Kenaikan BBM bakal pengaruhi neraca pembayaran
ILUSTRASI. Rambut jagung


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Inflasi yang dipicu oleh kemungkinan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) selain dapat menekan sisi moneter seperti suku bunga acuan dan nilai tukar, juga berpengaruh pada neraca pembayaran.

“Kalau inflasi naik, nilai tukar atau tingkat bunga bisa naik. Di sisi lain, impor BBM akan turun banyak. Impor kita sudah sedemikian besar nilainya melampaui ekspor migas. Ini akan berpengaruh ke neraca pembayaran,” terang Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, Jumat (30/3). Namun, ia tak menyebut seberapa besar pengaruh ke neraca pembayaran.

Ia mengungkapkan, BI siap merespon dampak ke sisi moneter akibat kenaikan harga BBM. Meski enggan merinci bentuk kebijakan yang akan diambil BI, namun Darmin menuturkan bank sentral akan melakukan koordinasi.

“Responnya bisa dikombinasikan antara nilai tukar dan tingkat bunga. Tinggal BI mencari koordinasi, mencari yang paling tepat, mana yang perlu dipertahankan, dinaikkan, atau diturunkan. Kita harus tahu mana yang lebih perlu untuk ekonomi negara,” ungkap Darmin.

Sebelumnya, BI memperhitungkan bila kenaikan harga BBM ditetapkan Rp 1.500 per liter, maka inflasi yang terjadi sampai akhir 2012 bisa mencapai 6,8%. Adapun survey BI sampai dengan pekan ketiga bulan Maret 2012, menunjukkan inflasi rendah, yaitu sebesar 0,08%.

“Sampai akhir bulan Maret ini inflasi bisa di kisaran 0,1%,” prediksi Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×