Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan tambahan pada Rabu, 30 Mei 2018 mendatang. Tanpa menggantikan RDG bulanan yang telah terjadwal, RDG tambahan itu rencananya akan membahas kondisi ekonomi dan moneter terkini serta prospek ke depan.
Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik di Universitas Gajah Mada, Tony Prasetiantono menduga, dalam RDG tersebut BI akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis points (bps) lagi. Sebab, kenaikan bunga sebesar 25 bps pekan lalu selain terlambat, juga tidak cukup.
Menurut Tony, kebutuhan menaikkan suku bunga memang sebesar 50 bps. Namun, jika dinaikan sekaligus 50 bps, bisa memberikan kesan bahwa BI panik.
Makanya, "Dinaikkan 25 bps dulu, kemudian dievaluasi, ternyata memang butuh 25 bps lagi, nanti 30 Mei," kata Tony kepada KONTAN, Minggu (27/5) malam.
Meski demikian lanjut Tony, jika BI menaikan bunga acuan lagi, tidak ada yang bisa memastikan gejolak rupiah langsung mereda. Yang jelas, rupiah butuh pertolongan dari instrumen suku bunga, setelah intervensi melepas cadangan devisa (cadev) saja ternyata tidak cukup.
Selain itu kata Tony, Federal Reserve (The Fed) kemungkinan menaikkan bunga acuannya dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) di 12-13 Juni mendatang. "Ini pula yang harus diantisipasi, ahead the curve," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News