Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-BANDA ACEH. Bank Indonesia (BI) melihat dampak negatif dari perang tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) BI Juli Budi Winantya mengatakan, salah satu dampak utama adalah peningkatan ketidakpastian, terutama terkait kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan oleh Trump.
Menurutnya, kebijakan proteksionisme yang dijalankan oleh Trump, terutama dalam hubungan perdagangan dengan Tiongkok, dapat memberikan risiko bagi Indonesia.
Pasalnya, China merupakan mitra dagang utama Indonesia, sehingga perlambatan ekonomi di Tiongkok akibat kebijakan tarif tersebut bisa berdampak pada ekspor Indonesia.
Baca Juga: Rupiah Masih Tertekan, Bank Indonesia Sebut Kondisinya Masih Stabil
"Resikonya bisa dari ekspor kita yang melambat karena pertumbuhan ekonomi China melambat," ujar Juli dalam acara Pelatihan Wartawan BI di KPW BI Provinsi Aceh, Jumat (7/2).
Selain itu, dampak lainnya adalah kemungkinan masuknya produk-produk China ke pasar Indonesia.
Menurutnya, jika produk-produk China tidak bisa lagi diekspor ke Amerika Serikat (AS), ada kemungkinan barang-barang tersebut membanjiri pasar Indonesia.
"Karena produk China itu tidak bisa dijual lagi ke AS, sehingga bisa juga jadi membanjiri masuk ke Indonesia," katanya.
Selanjutnya: Kementerian ESDM: Kebakaran Smelter Freeport Dipicu Masalah Kelistrikan
Menarik Dibaca: Resep Pai Cokelat Mini Tanpa Oven, Renyah dan Lumer di Mulut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News