Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bank Indonesia menegaskan bahwa bank sentral akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah di pasar yang belakangan ini terus mengalami pelemahan.
"Kami tegaskan kami akan terus melakukan stabilisasi rupiah. Kami terus melakukan pemantauan di pasar dan tidak segan-segan melakukan intervensi," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor Pusat BI, Senin (3/8).
Perry menuturkan, upaya pihaknya untuk menstabilkan depresiasi rupiah dapat terindikasi dari menurunnya cadangan devisa.
Pada Juni lalu saja, posisi cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar 108 miliar dollar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Mei 2015 sebesar 110,8 miliar dollar AS. "Cadangan devisa kita menurun karena kita intervensi di pasar valas," ujar Perry.
Menurut Perry, melemahnya rupiah dipicu isu ketidakpastian ekonomi global yang masih terus berlanjut seperti kemungkinan Fed Fund Rate yang akan meningkat dan juga krisis di Yunani.
"Perlambatan di Tiongkok juga berdampak terhadap perkembangan harga saham di Indonesia," kata Perry.
Nilai tukar rupiah terus mengalami depresiasi pada awal Agustus 2015 hingga sempat menyentuh level di atas Rp13.500 per dollar AS dibandingkan pada awal Juli yang mencapai Rp13.300 per dollar AS.
Berdasarkan kurs JISDOR BI, nilai tukar rupiah pada Senin ini kembali melemah yakni Rp13.492 per dollar AS dibandingkan pada Jumat lalu Rp13.482 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News