kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

BI jajaki kerjasama local currency settlement dengan Jepang dan China


Kamis, 17 Desember 2020 / 19:53 WIB
BI jajaki kerjasama local currency settlement dengan Jepang dan China
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mengupayakan agar Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Salah satunya, Indonesia telah memiliki kerjasama penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung atau local currency settlement (LCS) dengan beberapa negara.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, kerjasama LCS yang dibangun dengan beberapa negara tersebut dimaksudkan agar mengurangi ketergantungan terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

“Semakin meningkat penggunaan LCS untuk menyelesaikan dan pembyaran transaksi perdagangan dan investasi, tentu semakin mengurangi ketergantungan pada dollar AS,” jelas Perry, Kamis (17/12).

Baca Juga: BI prediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini bakal -1% sampai -2%

Selain itu, LCS ini juga termasuk dalam upaya BI untuk mempercepat pendalaman pasar keuangan, sebagaimana yang telah digariskan dalam Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025.

Dalam BPPU 2025 tersebut, BI akan terus mengembangkan LCS dan memperluas bank memfasilitasi pelaksanaan LCS melalui pembukaan rekening mata uang negara mitra di negara masing-masing atau Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).

“Kami juga akan memperluas dengan dunia usaha agar  dunia usaha bisa memanfaatkan fasilitas LCS tersebut,” tambah Perry.

Di blueprint tersebut, BI juga berencana untuk memperluas underlying Domestic Non Delivery Forward (DNDF) untuk meningkatkan likuiditas pasar valuta asing (valas) yang rencananya akan dilakukan pada Januari 2021.

Kemudian, BI berencana memperkuat kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) sebagai acuan dalam penentuan nilai tukar, termasuk juga implementasi ETP multimatching, cross currency, dan central counterpatry (CCP).

“Upaya-upaya ini terintegrasi agar betul-betul memperdalam pasar uang dan juga mengembangkan LCS. Lalu, tentu saja volume transaksinya akan dipengaruhi dengan prospek perbaikan ekonomi,” kata Perry.

Selanjutnya: Simak langkah-langkah lanjutan BI untuk perkokoh ekonomi domestik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×