kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.929   1,00   0,01%
  • IDX 7.180   38,89   0,54%
  • KOMPAS100 1.103   7,53   0,69%
  • LQ45 872   6,12   0,71%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 445   2,31   0,52%
  • IDXHIDIV20 536   1,54   0,29%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 148   0,48   0,33%

BI: Inflasi Terkendali, Konsistensi Sinergi Kebijakan BI dan Otoritas


Kamis, 02 November 2023 / 05:10 WIB
BI: Inflasi Terkendali, Konsistensi Sinergi Kebijakan BI dan Otoritas
ILUSTRASI. Penjualan beras kemasan pada gerai ritel modern di Jakarta, Selasa (3/10/2023). BI: Inflasi Terkendali, Konsistensi Sinergi Kebijakan BI dan Otoritas


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2023 sebesar 2,56% secara tahunan atau year on year (yoy), atau naik dari 2,28% yoy pada September 2023. 

Meski meningkat, Bank Indonesia (BI) menegaskan, tingkat inflasi tetap berada dalam kisaran sasaran bank sentral yang sebesar 3% yoy plus minus 1%. 

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, inflasi yang terjaga dalam kisaran sasaran tak lepas dari gandengan tangan para otoritas. 

Baca Juga: Awal November, Harga Emas Spot Masih Tertekan

"Ini hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat dan daerah," terang Erwin dalam keterangannya, Rabu (1/11). 

Adapun bila menilik komponen inflasi, inflasi harga pangan bergejolak mengalami peningkatan. Yaitu dari 3,62% yoy pada September 2023 menjadi 5,54% yoy pada Oktober 2023. 

Beberapa harga pangan yang meningkat adalah beras dan aneka cabai. 

Sedangkan inflasi kelompok harga diatur pemerintah (administered prices) tercatat sebesar 2,12% yoy atau naik dari 1,99% yoy pada bulan sebelumnya. 

Baca Juga: Dampak El Nino Mulai Terlihat pada Pergerakan Inflasi Oktober 2023

Kenaikan terutama bersumber dari inflasi bensin dan angkutan udara, akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi dan peningkatan harga avtur sejalan kenaikan harga minyak global. 

Sebaliknya, inflasi inti tercatat sebesar 1,91% yoy atau lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,00% yoy. 

Dengan perkembangan tersebut, Erwin tetap yakin inflasi akan bergerak di kisaran sasaran BI pada tahun 2023. 

Dan pada tahun 2024, inflasi juga akan bergerak terkendali di kisaran sasaran yang lebih rendah, yaitu 2,5% yoy plus minus 1%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×