Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai, inflasi pada bulan Juni yang sebesar 0,43% masih positif bagi pencapaian sasaran inflasi hingga akhir tahun. Dengan kata lain, tingkat inflasi Juni masih terkendali.
BI mengatakan, inflasi Juni yang mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya sesuai dengan pola historisnya. Peningkatan tersebut sejalan dengan pola inflasi menjelang Ramadan dan hari raya Lebaran.
Karena menjelang Lebaran, inflasi akan didorong oleh inflasi volatile food atawa barang bergejolak. Bawang merah, bawang putih, daging ayam dan telur ayam menjadi komoditas yang mengalami kenaikan.
Kendati demikian, "BI tetap mencermati berbagai risiko inflasi di semester dua seperti potensi meningkatnya harga pangan akibat el nino," ujar Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs dalam siaran persnya yang diterima KONTAN di Jakarta, Selasa (1/7).
Sebagai informasi, berdasarkan data BPS kelompok pengeluaran bahan makanan memberikan andil terbesar yaitu 0,19% dalam inflasi Juni. Kemudian diikuti oleh kelompok air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang masing-masing memberikan andil 0,09% dan 0,06%.
Bahan makanan yaitu daging ayam ras, bawang merah, dan telor ayam ras menjadi tiga penyumbang inflasi terbesar. Daging ayam andilnya mencapai 0,06%, bawang merah sebesar 0,05%, dan telor ayam ras sebesar 0,04%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News