kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.416   -76,23   -1,02%
  • KOMPAS100 1.146   -13,08   -1,13%
  • LQ45 907   -12,67   -1,38%
  • ISSI 225   -1,05   -0,47%
  • IDX30 467   -7,79   -1,64%
  • IDXHIDIV20 564   -8,40   -1,47%
  • IDX80 131   -1,45   -1,09%
  • IDXV30 140   -0,65   -0,46%
  • IDXQ30 156   -2,00   -1,26%

BI: Inflasi bisa lebih tinggi dari perkiraan


Kamis, 11 Juli 2013 / 06:22 WIB
BI: Inflasi bisa lebih tinggi dari perkiraan
ILUSTRASI. Pengunjung berbelanja di sebuah hipermarket di Bogor, Minggu (1/3/2020).


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Sebagai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), inflasi Juli diperkirakan akan mencapai puncaknya. Awalnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Juli akan mencapai 2,3-2,4% bulanan atau 7,2-7,8% tahunan. Namun sepertinya inflasi akan melebihi angka tersebut.

"Itu perkiraan inflasi di minggu lalu. Tapi kita lihat bisa ke atas," ucap Gubernur BI, Agus Martowardojo, di Gedung DPR, Rabu, (10/7). Ia melihat, dampak inflasi dari transportasi ternyata lebih tinggi dari perkiraan.

Kemudian, ada juga kenaikan volatile food seperti komoditas ayam, daging, dan beras. Maka dari itu, BI pun akan melakukan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang lebih tajam terkait hal tersebut. Untuk merespons kenaikan inflasi itu, BI akan melakukan bauran kebijakan.

Agus bilang, pihaknya akan membuat bauran kebijakan yang cukup luas. Pasalnya, bank sentral ini melihat adanya beberapa dampak dari kenaikan harga BBM, perkembangan ekonomi dunia, dan nilai tukar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×