kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

BI: Inflasi bisa lebih tinggi dari perkiraan


Kamis, 11 Juli 2013 / 06:22 WIB
BI: Inflasi bisa lebih tinggi dari perkiraan
ILUSTRASI. Pengunjung berbelanja di sebuah hipermarket di Bogor, Minggu (1/3/2020).


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Sebagai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), inflasi Juli diperkirakan akan mencapai puncaknya. Awalnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Juli akan mencapai 2,3-2,4% bulanan atau 7,2-7,8% tahunan. Namun sepertinya inflasi akan melebihi angka tersebut.

"Itu perkiraan inflasi di minggu lalu. Tapi kita lihat bisa ke atas," ucap Gubernur BI, Agus Martowardojo, di Gedung DPR, Rabu, (10/7). Ia melihat, dampak inflasi dari transportasi ternyata lebih tinggi dari perkiraan.

Kemudian, ada juga kenaikan volatile food seperti komoditas ayam, daging, dan beras. Maka dari itu, BI pun akan melakukan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang lebih tajam terkait hal tersebut. Untuk merespons kenaikan inflasi itu, BI akan melakukan bauran kebijakan.

Agus bilang, pihaknya akan membuat bauran kebijakan yang cukup luas. Pasalnya, bank sentral ini melihat adanya beberapa dampak dari kenaikan harga BBM, perkembangan ekonomi dunia, dan nilai tukar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×