Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Hasil pemantauan harga mingguan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menujukkan inflasi Januari 2017 hingga pekan kedua tercatat sebesar 0,69%. Angka itu lebih rendah dibanding inflasi pekan pertama Januari yang tercatat 0,74%.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, dari angka itu, kenaikan tarif dasar listrik menyumbang inflasi sebesar 0,1%.
"Biasanya kalau di bulan yang sama yang kena di listrik voucher, sepertiganya lah. Kalau yang pasca bayar itu baru bulan depan terkenanya. Jadi kalau perkiraan kami bulan ini dampak kenaikan tarif listrik hanya 0,1%," kata Juda, Kamis (19/1).
Selain itu, biaya pengurusan surat kendaraan bermotor berupa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui kenaikan tarif penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pelayanan di Kepolisian Republik Indonesia di awal tahun ini menyumbang inflasi 0,22%-0,24%.
"Kalau STNK yang jelas itu biaya administrasi. Bobotnya di dalam keranjang inflasi 0,22%. Kemarin naiknya kan sekitar 100%, kira-kira dampaknya 0,22%-0,24% (terhadap inflasi) perkiraan kami," tambahnya.
Sementara itu, harga pangan yang bergejolak (volatile food) menyumbang inflasi 0,3%-0,35% pada pekan kedua bulan ini.
Juda masih memperkirakan inflasi Januari berada di level 0,7%. Namun angka itu lebih tinggi dibanding inflasi Januari 2016 yang sebesar 0,51%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News