kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

BI dukung pengaturan perdagangan kripto ada di bawah Kemendag, ini respons Wamendag


Rabu, 08 September 2021 / 13:25 WIB
BI dukung pengaturan perdagangan kripto ada di bawah Kemendag, ini respons Wamendag
ILUSTRASI. Mata uang kripto. BI dukung pengaturan perdagangan kripto ada di bawah Kemendag, ini respons Wamendag


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) mendukung pengaturan perdagangan kripto ada di bawah Kementerian Perdagangan (Kemendag). Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi antara Kemendag dan Bank Indonesia yang berlangsung awal pekan ini. 

Menurut Destry Damayanti, BI secara tegas menyatakan bahwa kripto tidak dianggap sebagai mata uang di Indonesia melainkan sebagai aset digital. Ini sesuai dengan Undang-Undang No 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Karena itu, kripto diperlakukan sebagai aset atau komoditi digital. 

Pernyataan Deputi Gubernur senior BI ini disambut baik oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga. Aset digital yang punya potensi besar ini harus diatur dengan lebih jelas agar potensinya bisa dioptimalkan. Ke depan ia berharap seluruh pelaku beserta stakeholder bisa mendukung pembentukan bursa kripto.

Meskipun masuk dalam urusan perdagangan komoditi yang ada di bawah Bappebti Kemendag, Wamendag tetap melihat perlunya sinergi dan kolaborasi yang intensif dengan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk dengan BI.

Baca Juga: Bursa aset kripto kemungkinan akan diintegrasikan dengan bursa berjangka yang ada

“Nilai perdagangan dan potensi aset kripto sangat besar, tentu potensi dampaknya juga besar, termasuk dalam sektor moneter. Oleh karena sinergi, koordinasi dan kolaborasi dengan Bank Indonesia sangat penting," ujar Jerry, Rabu (8/9).

Bukan hanya dengan BI, Kemendag juga siap berkolaborasi dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait seperti Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan seluruh pelaku usaha. Bahkan mengingat potensi pengembangan aset kripto akan terjadi di semua bidang, maka Kemendag akan terus membuka dialog dengan seluruh kementerian dan lembaga yang ada di Indonesia.

“Sebagai contoh, teknologi blockchain dan kripto bisa dikembangkan dalam bidang asuransi, konstruksi, jasa hingga hal-hal yang bersentuhan dengan urusan lingkungan dan sosial. Jadi potensinya luas sekali. Karena itu, kolaborasi dan sinergi antar semua stakeholder menjadi kunci.” Tambah jerry.

Jerry menilai pengembangan aset kripto khususnya yang punya basis underlying asset perlu mendapat perhatian serius. Ini untuk mengintegrasikan sektor keuangan dan perdagangan digital dengan ekonomi riil yang dilakukan oleh masyarakat. 

Baca Juga: Harga Bitcoin tembus US$ 52.000, lewati golden crossover tanda bullish jangka panjang

"Misalnya dalam pengembangan layanan umum seperti jalan tol, itu jelas jalan tolnya, lahannya dan lain-lain. Kalau itu bisa dikelola dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan blockchain tentu akan lebih terjamin dari sisi asetnya. Dengan begitu perdagangan digital dengan underlying aset jalan tol pasti akan dirasakan lebih aman bagi semua pihak," ucapnya.

Karena itu ia mengajak semua pihak agar bisa mengembangkan aset-aset kripto baru dengan memanfaatkan sektor ekonomi, perdagangan dan jasa atau bahkan layanan sosial. Ajakan ini terutama ia tujukan kepada generasi muda yang dipandang Jerry sangat kreatif dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru. Anak muda, menurut Wamendag, akan menjadi pemain penting dalam transformasi ekonomi yang dicanangkan presiden Jokowi.

Selanjutnya: Ini dia kripto syariah pertama yang siap masuk ke bursa crypto dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×