Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan tengah berdiskusi untuk mencapai kesepakatan dan mempererat kerja sama terkait kebutuhan pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang semakin melebar.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, koordinasi yang erat untuk pendanaan APBN ini mampu membangun kepercayaan investor di surat utang pemerintah.
Baca Juga: Lelang SUN besok diprediksi banjir peminat, ini penyebabnya
"Kami bersama dengan Menteri Keuangan bisa burden sharing untuk menurunkan beban dari SBN ini. Kami akan komunikasikan dalam bentuk kesepakatan bersama yang sedang kita finalkan di hari-hari belakangan ini," kata Perry dalam konferensi pers rapat terbatas, Rabu (3/6).
Perry pun menegaskan, intinya, bank sentral siap untuk mengabsorbsi SBn yang diterbitkan di pasar perdana kalau pasar tidak mencukupi alias menjadi the lend of last resort. Hal ini bertujuan agar pendanaan APBN bisa berjalan lancar dan bisa segera diimplementasikan.
Baca Juga: COVID-19 bikin utang pemerintah tambah besar, bagaimana pelunasannya?
Perry juga optimistis, upaya ini bisa mendatangkan aliran modal asing yang deras dan bisa memberi stimulus pada perekonomian, sekaligus mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut akibat Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News