Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah wabah Covid-19 yang tengah melanda Indonesia, nilai total penjualan marketplace masih mengalami peningkatan pada bulan Februari 2020.
Bank Indonesia (BI) mencatat, total nilai transaksi 4 marketplace terbesar di Indonesia pada bulan Februari 2020 sebesar Rp 19,33 triliun atau naik tipis Rp 180 miliar dari total penjualan di awal tahun ini yang sebesar Rp 19,15 triliun.
Pun dengan total nilai transaksi 14 marketplace terbesar di Indonesia pada bulan Februari lalu, tercatat sebesar Rp 23,31 triliun atau meningkat Rp 40 miliar dari total penjualan di Januari 2020 yang sebesar Rp 23,27 triliun.
Baca Juga: Mereka Yang Menang dan Demam Terpapar Pandemi Corona
Meski masih mengalami peningkatan, peningkatan pada bulan tersebut rupanya masih lebih rendah dari tren peningkatan total transaksi dari bulan-bulan sebelumnya, yang bahkan dari bulan November 2019 ke Desember 2019 tercatat masing-masing melonjak Rp 850 miliar dan Rp 870 miliar.
Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy, peningkatan penjualan yang tidak terlalu tinggi disebabkan oleh masyarakat yang cenderung mengalihkan dana konsumsinya untuk menabung.
Hal ini juga terlihat dari data pertumbuhan data tabungan perorangan yang tercatat tumbuh 8,0% yoy atau lebih tinggi dari pertumbuhan di bulan sebelumnya yang sebesar 7,5% yoy.
Baca Juga: Ada pandemi corona, Bukalapak mencatat kenaikan transaksi
"Tujuan menabung ini mungkin karena masyarakat mulai berjaga-jaga menghadapi situasi kondisi ekonomi yang dilihat sedang melambat di tengah wabah ini," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).
Untuk selanjutnya, Yusuf memandang bahwa ada potensi peningkatan penjualan marketplace yang akan memuncak pada bulan April dan Mei. Hal ini berkaitan dengan Indonesia yang mulai memasuki bulan Ramadhan dan adanya pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca Juga: Pakar siber ini ingatkan maraknya penipuan gunakan akun dompet digital
Meski begitu, ini juga dipengaruhi oleh sentimen daya beli masyarakat, apalagi masyarakat pendapatan menengah ke bawah yang cukup terpengaruh pendapatannya dengan adanya PSBB tersebut.
Oleh karenanya, ini juga tergantung dari stimulus pemerintah yang akan dikucurkan untuk menjaga daya beli masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News