Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arus modal asing masih mengalir ke Indonesia di sepanjang kuartal II-2020. Bank Indonesia (BI) mencatat net inflows dalam bentuk portofolio sebesar US$ 10,2 miliar di sepanjang kuartal kedua tersebut.
Sayangnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengaku kalau di awal kuartal III-2020, terjadi penurunan jumlah arus modal asing yang masuk. Katanya, ini disebabkan oleh munculnya ketidakpastian.
Baca Juga: Ekonom IKS yakin rupiah bergerak di kisaran Rp 13.700-Rp 14.000 per dolar AS di Juni
"Pada awal Juli 2020 (net inflows) memang sempat menurun, ini akibat kenaikan ketidakpastian pasar keuangan global," kata Perry, Kamis (16/7) via video conference.
Akan tetapi, ke depannya Perry optimistis kalau modal asing masih akan deras ke Indonesia. Hal ini sejalan dengan masih terjaganya keyakinan investor terhadap prospek perekonomian domestik.
Selain itu, ini juga didorong oleh besarnya likuiditas global sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter negara-negara maju serta tingginya daya tarik aset keuangan domestik.
Seiring dengan meningkatnya inflows ke Indonesia pada kuartal II-2020, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2020 juga meningkat menjadi US$ 131,7 miliar. Ini setara dengan pembiayaan 8,4 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Posisi cadangan devisa sekarang juga masih berada jauh di atas standard kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor.
Baca Juga: Ekonom IKS proyeksikan cadev pada Juli 2020 di kisaran US$ 132 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News