Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana kembali menambah layanan transaksi swap lindung nilai atau hedging selain mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Tambahan layanan itu, berupa transaksi swap hedging untuk renminbi.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI sebelumnya juga telah menambah layanan transaksi swap lindung nilai dalam mata uang euro mulai 25 Oktober 2017 lalu setelah dalam mata uang dollar AS dan yen Jepang. Sementara dalam mata uang renminbi, rencananya akan berlaku mulai Desember mendatang.
"Semoga Desember juga akan disediakan untuk renminbi," kata Perry, Jumat (27/10).
Lebih lanjut Perry menjelaskan, swap hedging ini merupakan langkah BI dalam rangka stabilisasi kurs rupiah dan pendalaman pasar. Selain itu, swap hedging dilakukan untuk mendukung pembiayaan perekonomian melalui pembiayaan infrastruktur
"Karena dengan swap hedging bagi berbagai pihak apakah pembiayan infrastruktur dan impor, pinjaman luar negeri yang menghadapi risiko kurs bisa hedging ke BI dengan underlying. Dulunya terbatas dollar AS bisa dengan yen Jepang, bulan ini dengan euro dan ke depan, Desember dengan renminbi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News