Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tahun 2015 belum menjadi tahun yang bersahabat bagi nilai tukar rupiah. Ekonomi Amerika yang sedang mengalami perbaikan akan menyebabkan dollar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap semua mata uang, termasuk rupiah.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan perkembangkan nilai tukar rupiah dari awal Januari hingga 22 Januari rata-ratanya adalah Rp 12.610 per dollar AS. Maka dari itu, otoritas moneter ini mengusulkan sebaiknya asumsi makro rupiah yang diambil adalah antara Rp 12.200-Rp 12.800.
Dengan asumsi rentang Rp 12.200-Rp 12.800 ini, masih memperkirakan volatilitas rupiah sebesar 5% ke atas dan volatilitas sebesar 5% ke bawah. Pasalnya, "Di dunia sedang ada shock, kecenderungan Amerika membaik ekonominya dan membuat nilai tukar Amerika naik," ujar Agus dalam rapat dengan Komisi XI DPR Jakarta, Kamis (22/1).
Sementara, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015, asumsi rupiah dipatok Rp 12.200 per dollar AS. Pada tahun 2014 sendiri, BI mencatat rupiah mengalami depresiasi sebesar 1,76%, lebih rendah dari depresiasi tahun 2013 yang mencapai 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News