Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan dalam dua hari terakhir. Penguatan mata uang Garuda ini terjadi sebagai akibat sentimen positif dalam negeri.
"Dari domestik sentimennya positif. Selain tentunya faktor sentimen yang sifatnya eksternal," ujar Direktur Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs ketika dihubungi KONTAN, Selasa (21/10).
Peter memprediksi, rupiah ke depannya akan tetap kembali sesuai dengan nilai fundamentalnya. Oleh karena itu yang paling penting adalah BI menjaga agar fluktuasi rupiah tidak terlalu tajam.
Hanya saja apabila sentimen dalam negeri yang positif tersebut bisa diteruskan dengan kebijakan positif, dan implementasi positif maka bisa berubah menjadi sesuatu yang fundamental. "Sekarang optimis kerja sama antara DPR dan pemerintah berjalan lancar. Kalau kejadian seperti yang diharapkan, tadi yang sifatnya sentimen bisa jadi permanen," papar Peter.
Sebagai gambaran, nilai tukar rupiah hari ini berdasarkan kurs tengah BI berada pada level 11.993 per dolar AS. Senin sebelumnya (20/10), rupiah bertengger pada level 12.041 atau menguat dibanding minggu lalu (17/10) yang sebesar 12.222 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News