Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat M. Prakosa menjelaskan bahwa pemanggilan terhadap Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, menghasilkan dua hal. Pertama, mengenai revisi dua nama anggota DPR yang sebelumnya sempat dikatakan terlibat praktik pemerasan di BUMN.
Kedua nama yang sempat disebut dan tidak terbukti terlibat itu adalah M. Ichlas El Qudsy dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Andi Timo Pangerang dari Fraksi Partai Demokrat. Menurut Prakosa, dalam pemanggilan kali kedua ini, Dahlan mencabut kedua nama anggota parlemen tersebut dan juga mengajukan permohonan maaf atas kesalahan dan keteledoran ini.
"Pak Dahlan Iskan akan menyelesaikan hal ini (kesalahan penyebutan nama)," kata Prakosa di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/11).
Kedua, lanjut Prakosa, pada pertemuan ini Dahlan sekaligus juga menyampaikan nama baru oknum DPR yang diduga terlibat dalam praktik pemerasan BUMN. Dikatakan Prakosa, dua nama baru yang diajukan Dahlan ini, sama dengan yang telah diajukan oleh Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo dalam pertemuan yang berlangsung Selasa (20/11) di BK DPR.
Selain itu, lanjut Prakosa, dalam pertemuan ini mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara itu juga mengungkapkan bahwa 18 inisial nama yang sebelumnya tersebar melalui pesan singkat yang mengatasnamakan Humas BUMN, tidak terkait dalam perkara ini. Selain itu, kata Prakosa, 18 inisial nama yang sebelumnya tersebar secara luas itu, tidak ada yang sama dengan tujuh nama yang disampaikan oleh Dahlan Iskan dan tiga direksi BUMN.
Atas pelaporan tujuh nama oknum anggota parlemen ini, BK DPR akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan secara maraton, dimulai dengan pemeriksaan terhadap politikus Partai Golkar Idris Laena pada Rabu (21/11) ini. Anggota Komisi VI DPR ini diduga terlibat pemerasan terhadap PT PAL dan PT Garam.
Lebih lanjut Prakosa menjelaskan bahwa pihaknya akan kembali melakukan pemanggilan terhadap tiga oknum anggota dewan pada Kamis (22/11) esok hari. Pemanggilan ketiganya ini dilakukan terhadap pihak yang namanya disebutkan oleh Dahlan dan juga direksi BUMN.
"Kami tidak bisa mengatakan siapa saja yang akan dipanggil, karena menghormati yang bersangkutan. Tapi waktu pemanggilannya mulai dari pukul 10.00 WIB, pukul 11.00 dan pukul 12.00 WIB secara berurutan," tandas Prakosa.
Prakosa menyebutkan bahwa atas pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap Dahlan dan direksi BUMN itu, didapat kesimpulan sementara bahwa peristiwa pemerasan itu belum terjadi. Yang ada adalah upaya permintaan-permintaan yang tidak dikabulkan oleh direksi BUMN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News