Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sebanyak 50.000 personel buruh akan melakukan unjuk rasa di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada esok hari, Rabu (10/12). Unjuk rasa kali ini bersifat nasional dan berasal diikuti sekitar 40 serikat buruh yang ada di seluruh Jabodetabek.
"Kami mau membawa isu UMP (Upah Minimum Provinsi) di tiap daerah, kemudian efek kenaikan harga BBM bersubsidi dan TDL (Tarif Dasar Listrik), menuntut jaminan kesejahteraan, kesehatan, keselamatan, dan menghapus sistem outsourcing," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal kepada Kompas.com, Selasa (9/12).
Said bersama pimpinan serikat pekerja buruh yang lain telah menemui Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono di Mapolda Metro Jaya, siang ini. Pertemuan tersebut bertajuk silaturahmi antara polisi dengan perwakilan buruh.
Dalam pertemuan itu, Unggung menyampaikan bahwa polisi akan mengawal unjuk rasa dari awal sampai selesai. Personel polisi yang diturunkan dari Polda Metro Jaya adalah 15.000 orang. Pengamanan akan dipusatkan di titik berkumpul buruh, yakni Bundaran HI.
"Kami lakukan pengawalan supaya tertib, dan setiap anggota dari Kapolres masing-masing untuk mengikuti dari belakang masing-masing wilayah tempat buruh berangkat," ujar Unggung.
Polisi sendiri sudah akan melaksanakan pengecekan terhadap jalur unjuk rasa buruh yang berlangsung mulai malam ini hingga besok pagi. Di pagi hari, polisi pun sudah bersiap dari jam 07.00 WIB. Sedangkan buruh sendiri direncanakan akan mulai berangkat dari tempatnya masing-masing dari jam 08.00 WIB.
Seluruh buruh diperkirakan bisa sampai dan berkumpul di Bundaran HI sekira jam 10.00 WIB. Setelahnya, mereka akan berorasi dan melakukan long march di sepanjang jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Polisi sendiri mengungkapkan tidak akan menutup jalan, tetapi lebih kepada mengatur arus lalu lintas. (Andri Donnal Putera)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News