kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bertambah Jadi 1.626, Ini Rekomendasi Dokter Paru untuk Mencegah Covid-19 Omicron


Senin, 24 Januari 2022 / 15:24 WIB
Bertambah Jadi 1.626, Ini Rekomendasi Dokter Paru untuk Mencegah Covid-19 Omicron
ILUSTRASI. Bertambah Jadi 1.626, Ini Rekomendasi Dokter Paru untuk Mencegah Covid-19 Omicron


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sesuai prediksi, jumlah kasus Covid-19 Omicron bertambah besar menjelang akhir Januari 2022. Simak rekomendasi dokter paru untuk mencegah penularan Covid-19 Omicron saat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) prediksi puncak kasus di Indonesia pada bulan Februari-Maret 2022.

Dilansir dari Kompas.com, Kemenkes kembali melaporkan, hingga Senin (24/1/2022), total kasus Covid-19 Omicron di Indonesia mencapai 1.626. Dari jumlah kasus Covid-19 Omicron di Indonesia tersebut, sebanyak 1.019 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN).

"Non PPLN atau transmisi lokal sebanyak 369 dan belum diketahui (pemeriksaan epidemiologi) 238," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (24/1/2022).

Sebelumnya pada Jumat (21/1/2022), kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia mencapai 1.161. Dari angka tersebut, kasus Omicron paling banyak terjadi pada pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), dengan angka 831 kasus.

Sedangkan transmisi lokal berjumlah 282, dan masih ada 48 kasus yang belum diketahui asal penularannya.

Baca Juga: Tempat Ini Layani Vaksin Covid-19 Booster, Cek Efek Samping Pfizer, AstraZeneca Dll

Rekomendasi mencegah lonjakan Covid-19 Omicron di Indonesia

Kompas.com memberitakan, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyoroti lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia seiring dengan penyebaran virus Corona varian Omicron. Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat PDPI, Erlina Burhan mengatakan, para ahli memprediksi puncak kenaikan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia akan terjadi pada pertengahan Februari hingga Maret 2022.

"Data juga menunjukkan bahwa lebih dari 20% kasus Covid-19 Omicron di Indonesia saat ini adalah kasus penularan lokal," kata Erlina dalam konferensi pers secara virtual, Senin (24/1/2022).

Erlina mengatakan, jika kasus Covid-19 dan Omicron terus meningkat, fasilitas kesehatan yang ada akan kewalahan menampung pasien. Karena itu, ia berharap pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19 secara umum maupun Omicron di Indonesia.

Dalam menyikapi kondisi saat ini, PDPI mendorong dan merekomendasikan tujuh hal untuk mencegah lonjakan Covid-19 Omicron sebagai berikut:

  1. Masyarakat yang layak divaksin menjalani vaksinasi lengkap atau dua dosis di sentra pelayanan vaksinasi.
  2. Seluruh masyarakat harus selalu menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, tidak bepergian jika tidak mendesak (termasuk ke luar negeri).
  3. Semua masyarakat waspada dan mengetahui gejala Covid-19 akibat varian Omicron seperti, batuk kering, nyeri tenggorokan, tenggorokan gatal, merasa lelah, hidung tersumbat, demam, nyeri kepala, muntah, mual, diare, dan sesak napas.
  4. Jika ada yang mengalami gejala seperti yang disebutkan segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan terdekat, melakukan isolasi mandiri di rumah. Kemudian, memperketat dan tetap disiplin pada protokol kesehatan, mengonsumsi vitamin, mencukupi kebutuhan gizi, memperbanyak istirahat, dan tidak menunda-nunda untuk memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
  5. Setiap individu masyarakat diharapkan mampu menjadi agen edukasi tentang Covid-19 yang sebabkan virus Corona varian Omicron, gejala dan keluhan, cara pencegahan, dan tata cara isolasi mandiri.
  6. Pemerintah agar memaksimalkan aktivitas 3T, segera mengejar target cakupan vaksinasi primer dan booster, serta memetakan dan mempersiapkan tempat-tempat isolasi terpusat.
  7. Masyakat diharapkan tetap waspada, namun tidak panik terhadap Covid-19 akibat varian Omicron.

Itulah rekomendasi dokter paru untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia. Mari ikuti rekomendasi dokter paru untuk mencegah penularan dan lonjakan kasus Covid-19 Omicron.

(Haryanti Puspa Sari, Haryanti Puspa Sari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×