kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bersandar ekonomi puasa dan Lebaran


Senin, 07 Mei 2018 / 13:21 WIB
Bersandar ekonomi puasa dan Lebaran
ILUSTRASI. Pekerja Membersihkan Kaca di Area Pusat Perbelanjaan


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

Lebih optimis

Ekonom Bank Permata Josua Pardede lebih optimistis. Dia menghitung ekonomi Januari-Maret tumbuh 5,1% YoY. Pendorong utamanya, masih dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,98%-4,99%, lebih baik dari periode sama tahun 2017 sebesar 4,94%. "Terjaganya daya beli masyarakat terlihat dari peningkatan pendapatan masyarakat dan realisasi penyaluran bantuan sosial," katanya.

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau diperkirakan tumbuh sekitar 7,3% YoY, jauh lebih tinggi dari kuartal-I 2017 yang 4,81%. Indikasinya, realisasi investasi bangunan dan non bangunan meningkat, yang ditandai oleh kenaikan laju impor barang modal. Tak hanya itu, konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh 3,95% YoY, karena ada peningkatan realisasi penyerapan belanja pegawai, belanja barang, dan belanja sosial.

Sedangkan Ekonom Standard Chartered Bank Aldian Taloputra memproyeksikan, ekonomi kuartal I-2018 tumbuh 5,2%. Proyeksi ini sama dengan proyeksi pemerintah sebelumnya.

Investasi menjadi motor utama pertumbuhan. Hal ini tampak pada pertumbuhan belanja modal plus penjualan semen. Sementara konsumsi rumah tangga, masih stagnan meski angkanya relatif belum bisa dipastikan.

Hingga akhir tahun, Aldian memperkirakan pertumbuhan ekonomi di level 5,2%. Target pertumbuhan ekonomi pemerintah 5,4% gagal tercapai karena efek gulir dari infrastruktur belum terlihat. Gencarnya pembangunan infrastruktur berefek bagi ekonomi jangka menengah-panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×