kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   -14.000   -0,91%
  • USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.325   -69,45   -0,94%
  • KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%
  • LQ45 866   -9,18   -1,05%
  • ISSI 225   -1,80   -0,79%
  • IDX30 443   -4,72   -1,05%
  • IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%
  • IDX80 126   -1,29   -1,01%
  • IDXV30 131   -0,17   -0,13%
  • IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

Berikut faktor-faktor yang memengaruhi peredaran uang beredar Maret 2021


Jumat, 23 April 2021 / 14:38 WIB
Berikut faktor-faktor yang memengaruhi peredaran uang beredar Maret 2021
ILUSTRASI. Berikut faktor-faktor yang memengaruhi peredaran uang beredar Maret 2021


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Maret 2021. Bank Indonesia (BI) mencatat, M2 pada bulan Maret 2021 sebesar Rp 6.888,0 triliun atau meningkat dari posisi pada bulan Februari 2021 yang sebesar Rp 6.810,5 triliun. 

Meski begitu, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan M2 pada bulan Maret 2021 yang sebesar 6,9% yoy lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 11,3% yoy. 

“Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perkembangan M2 pada Maret 2021 terutama dipengaruhi oleh perlambatan aktiva luar negeri bersih, tagihan bersih kepada pemerintah pusat, serta penurunan penyaluran kredit,” ujar Erwin dalam laporannya, Jumat (23/4). 

Terperinci, aktiva luar negeri bersih pada Maret 2021 tumbuh sebesar 7,9% yoy, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Februari 2021 yang sebesar 11,5% yoy.  Hal ini disebabkan oleh perlambatan tagihan sistem moneter kepada bukan penduduk, terutama berupa kepemilikan surat berharga. 

Baca Juga: Likuiditas perekonomian naik pada Maret 2021

Sementara itu, tagihan bersih kepada pemerintah pusat tercatat tumbuh 42,0% yoy. Tetap tinggi, meski tak setinggi bulan sebelumnya yang sebesar 50,8% yoy. 

Penurunan pertumbuhan ini disebabkan oleh perlambatan tagihan sistem moneter kepada pemeirntah pusat berupa kepemilikan surat berharga dalam rupiah, yang juga diikuti dengan peningkatan kewajiban sistem moneter kepada pemerintah pusat berupa simpanan dalam valuta asing. 

Kemudian, penyaluran kredit pada Maret 2021 mengalami kontraksi sebesar 4,0% yoy, lebih dalam dari kontraksi pada bulan Februari 2021 yang sebesar 2,3% yoy, terutama karena penurunan penyaluran kredit produktif. 

Selanjutnya: Likuiditas perekonomian turun, ini kata ekonom LPEM FEB UI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×