Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, dalam menentukan suatu daerah bisa kembali pada aktivitas ekonomi yang produktif dan aman covid-19 digunakan indikator kesehatan masyarakat yang berbasis data sesuai rekomendasi WHO.
"Kami menggunakan pendekatan epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, serta pelayanan kesehatan, di mana di sini ada 11 indikator," kata Wiku di Graha BNPB, Sabtu (30/5).
Ke-11 indikator itu antara lain. Pertama, penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu sejak puncak terakhirnya dengan target lebih dari 50% di setiap daerah atau wilayah.
Kedua, penurunan jumlah kasus probable selama dua minggu sejak puncak terakhirnya dengan target lebih dari 50% di setiap daerah atau wilayah.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Sabtu (30/5): 25.773 positif, 7.015 sembuh, 1.573 meninggal
Ketiga, penurunan jumlah meninggal dari kasus positif korona. Keempat, penurunan jumlah meninggal dari kasus probable.
Kelima, penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di Rumah Sakit (RS). Keenam, penurunan jumlah kasus probable yang dirawat di RS.
Ketujuh, kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif. Kedelapan, kenaikan jumlah selesai pemantauan dari probable (ODP + PDP).
Kesembilan, jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama 2 minggu. Kesepuluh, positivity rate <5% (dari seluruh sampel yang positif hanya 5%). Ke-11, Rt - angka reproduksi efektif <1.
Sebagai informasi, hingga saat ini ada 102 kabupaten/kota yang tergolong zona hijau atau daerah yang tidak terdampak covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News