Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Di tengah lonjakan kasus Covid-19, beredar pesan di WhatsApp yang berisi resep yang berisi daftar obat untuk penyembuhan Covid-19 saat isolasi mandiri. Benarkah resep obat tersebut bisa menyembuhkan pasien Covid-19? Simak penjelasan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berikut ini.
Daftar resep yang bisa diminum pasien Covid-19 tersebut terdiri dari lima jenis obat, lengkap dengan ketentuan penggunaannya. Berikut daftar resep obat yang bisa diminum pasien Covid-19 saat isolasi mandiri:
- Azytromycin 500 mg
- Favipiravir (Avugan-Indofarma) 600 mg
- Fluimucil Eff 600 mg
- Dexamethasone 0,5
- Paracetamol 500 mg
"Kalau ada yang terinfeksi Covid-19 tidak perlu panik dan tidak harus ke RS kalau memang tidak terlalu parah sesak napas sampai perlu ICU dan ventilator, karena saat ini RS khusus Covid semua penuh," klaim pesan tersebut.
Di akhir paragraf, terdapat klaim bahwa resep obat tersebut sudah teruji untuk pasien Covid-19 dan dipakai di RS Rujukan Wisma Atlet, Jakarta. Bagaimana dengan resep obat untuk pasien isolasi mandiri Covid-19 tersebut dan apa tanggapan IDI?
Baca juga: BPOM beri izin uji klinik Ivermectin untuk obat Covid-19
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoeban memberikan penjelasan mengenai resep obat yang beredar untuk pasien Covid-19. Menurutnya, obat antibiotik Azytromycin digunakan jika ada infeksi tambahan, seperti infeksi bakteri dan SARS-CoV-2. "Jadi jawabannya boleh diberikan, tapi tidak harus diberikan. Harus diberikan kalau ada infeksi bakteri tambahan," kata Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/6/2021).
Untuk obat antivirus Avigan, Zubairi menyebut bisa digunakan pasien Covid-19 selama menjalani isolasi mandiri, tetapi tidak wajib. Sama halnya dengan obat antioksidan Fluimucil Eff yang boleh digunakan pasien Covid-19 tetapi bukan sebuah keharusan.
Menurutnya, obat Fluimucil Eff sama sekali tidak bekerja untuk membunuh virus pada pasien Covid-19. "Kalau obat Dexamethasone, ini memang bisa menolong kalau pasien Covid-19 memerlukan oksigen. Jadi kalau perlu tambahan oksigen, maka obat ini terbukti menolong," jelas dia.
Zubairi menuturkan, obat paracetamol juga boleh digunakan pasien Covid-19, karena mampu menekan pegal linu. Terlepas dari itu, ia menjelaskan bahwa pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri harus menjalankan pola hidup sehat. "Artinya cukup tidur, usahakan 8 jam setiap hari, olahraga 150 menit seminggu atau setengah jam setiap hari," ujar Zubairi.
"Setiap kali makan harus ada sayur dan buah, hindari rokok, alkohol. Alkohol mengurangi daya tahan kita secara signifikan, sehingga menyebabkan Covid-19 semakin berat," tambah dia.
Selain itu, pasien yang menjalani isolasi mandiri juga sebaiknya melakukan rontgen thorax untuk mengetahui adanya kemungkinan radang paru atau pneumonia. Meski tanpa gejala, Zubairi menyebut sebagian pasien Covid-19 tetap bisa memiliki pneumonia.
Hal tersebut berpotensi membuat kondisi pasien menjadi berat dan memerlukan bantuan oksigen. "Itu sebagian akan menjadi berat, memerlukan oksigen, satu dua memerlukan ICU. Jangan sampai terlambat," tutup dia.
Itulah penjelasan tentang obat bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Ingat, pandemi Covid-19 semakin ganas, tetap patuhi protokol kesehatan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beredar Resep Obat untuk Isolasi Mandiri Pasien Covid-19, Ini Penjelasan IDI",
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Rendika Ferri Kurniawan
Selanjutnya: BPOM beri lampu hijau pelaksanaan uji klinik Ivermectin untuk obat Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News