Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Menjelang pergantian tahun, harga beberapa kebutuhan pokok terus merangkak sehingga memicu kenaikan inflasi. Kendati naik, Badan Pusat Statistik (BPS) yakin inflasi tahunan masih terkendali sesuai target pemerintah.
Beberapa harga bahan pokok yang naik itu diataranya beras dan cabai berah. Beras memang salah satu penyumbang inflasi terbesar. "Harga beras di Desember itu tinggi. (Hingga pekan ketiga Desember), harga beras naik sekitar 1% - 2% dibandingkan harga November," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Djamal, Kamis (22/12).
Sedangkan harga cabai merah naik sekitar 12% - 13% dibandingkan November. Menurut Djamal, kenaikan harga cabai merah lantaran produksi menurun akibat musim hujan.
Pemicu inflasi lainnya adalah transportasi. Djamal memperkirakan biaya transportasi di akhir tahun naik akibat libur Natal dan Tahun Baru. "Sumbangan (inflasi) dari sektor transportasi mungkin lumayan besar," ujarnya.
Selain inflasi, BPS menemukan pemicu deflasi bulan Desember ini. Menurut Djamal, deflasi ini terjadi akibat penurunan harga emas dalam tiga pekan pertama Desember 2011 lalu.
Pengamat Ekonomi Universitas Atmajaya A. Prasetyantoko juga melihat tren inflasi naik pada Desember ini. Cuma, dia memperkirakan, inflasi Desember 2011 tidak setinggi tahun 2010 lalu.
Catatan saja, BPS mencatat inflasi Desember 2010 sebesar 0,92% sedangkan inflasi tahunan pada 2010 lalu tercatat sebesar 6,96%. Nah, pada November 2011 lalu inflasi tercatat sebesar 0,34%, dengan inflasi tahun kalender sebesar 3,2%. Secara tahunan, inflasi November 2011 tercatat sebesar 4,15%. "Sepertinya (kalaupun inflasi tinggi) pada Desember tidak akan lebih dari 1%," ungkapnya.
Prasetyantoko bilang, melihat realisasi inflasi sepanjang tahun ini yang masih rendah, ia yakin inflasi hingga akhir tahun akan lebih rendah dari target inflasi yang dipatok pemerintah sebesar 5,65% dalam APBNP 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News