Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
SOLO. Beberapa kampung di Solo seperti Pucangsawit, Semanggi, Pasar Kliwon, terendam banjir setingi kurang lebih satu meter akibat Sungai Bengawan Solo meluap. Ratusan warga terpaksa mengungsi sembari menunggu banjir surut.
Informasi yang diperoleh Kompas.com, sekitar 600 rumah terendam banjir di Ngepung, Sangkrah Pasar Kliwon. Lalu sekitar, 150 rumah di Losari RT 5 RW 3, Semanggi. Begitu juga dengan 118 rumah warga di RT 1 RW 4 di Losari.
Dari beberapa kesaksian warga, hujan semalaman membuat air di sungai Bengawan Solo meluap. Air mulai masuk ke pemukiman sekitar pukul satu dini hari. Saat itu warga sedang tertidur lelap dan tiba-tiba air sudah masuk ke rumah.
"Kalau di rumah saya baru masuk selutut, namun di rumah lain yang dekat dengan sungai sudah sampai leher," kata Agus Suyamto, warga Pucangsawit.
Air banjir yang datang tiba-tiba tersebut membuat warga hanya bisa menyelamatkan barang milik mereka seadanya dan mengungsi di tanggul Bengawan Solo. Warga bersama aparat kepolisian dan Linmas membangun tenda pengungsian. Mereka berharap hujan tidak turun agar banjir bisa menyusut dan mulai membersihkan rumah mereka.
Bencana banjir juga terjadi di wilayah sekitar Solo, seperti di Kabupaten Sukoharjo di beberapa kecematan seperti di Nguter, Mojolaban, Bulu, dan Grogol. Rata-rata banjir setinggi 60-80 cm merendam rumah di empat kecamatan tersebut. Hingga pagi ini, warga sebagian besar masih mengungsi dan menunggu banjir surut. (M Wismabrata/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News