Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
Sebelumnya diberitakan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI, SBY menyatakan, pengkhianatan yang dilakukan Partai Nasdem dan Anies Baswedan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan sangat mengejutkan.
Hal ini terkait Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang dianggap telah menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
SBY mengaku tidak pernah menyangka peristiwa ini akan terjadi. Ia pun mengumpulkan petinggi Demokrat untuk melakukan rapat darurat.
Baca Juga: SBY : Tindakan ini di Luar Kepatutan Moral dan Etika Politik, Kasar!
"Pertemuan Majelis Tinggi Partai ini sangat penting. Ini sebuah emergency meeting karena terjadi peristiwa yang sangat mengejutkan dan tidak pernah kita bayangkan ini akan terjadi," ujar SBY di Cikeas, Jawa Barat pada 1 September 2023.
SBY mengatakan, Demokrat harus menyikapi dan merespons perkembangan tersebut, yakni soal Anies menunjuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres.
Sebab, berdasarkan AD/ART partai, Majelis Tinggi Partai Demokrat berwenang menentukan Demokrat berkoalisi dengan partai mana dalam pilpres, sekaligus juga menentukan siapa capres dan cawapres yang hendak diusung.
Selanjutnya, SBY sempat mengungkapkan rasa kekecewaan. Tetapi, juga bersyukur karena merasa Demokrat diselamatkan tidak mendukung calon pemimpin yang dinilai tidak konsisten.
SBY juga menyinggung terkait peristiwa tanggal 25 Agustus 2023. Ketika, Anies mendatanginya dan disebut bicara soal deklarasi.
"Masih segar pada ingatan saya, di ruangan ini, tanggal 25 Agustus 2023, Pak Anies duduk di sini dengan didampingi Tim 8. AHY memang tidak selalu hadir, Anies menyampaikan kepada saya bahwa awal September ini, hari-hari ini, akan mendeklarasikan koalisi ini dalam kapasitasnya sebagai capres, berikut capres dan cawapres yang telah selesai diputuskan," kata SBY.
Baca Juga: Soal Duet Anies-Cak Imin, SBY Mengaku Kader Demokrat Sangat Emosional
"Tiga hari kemudian, sekarang ini, yang kita dapatkan sesuatu yang sangat mengejutkan kita. Dan saya ini orang tua, beberapa kali Pak Anies datang ke sini dengan semangat luar biasa, dan kata-kata luar biasa. Dengan kejadian seperti itu tidak ada satu kata pun yang disampaikan kepada saya dan ketua umum. Saya memang sebagai orang tua, 'kok jadi begini?'" ujarnya lagi.
Untuk diketahui, Demokrat resmi mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan. Mereka juga keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Datang ke Bareskrim, Ahmad Sahroni Batal Laporkan SBY Usai Dilarang Surya Paloh"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News