Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, realiasi belanja modal pemerintah hingga akhir Agustus masih rendah. Padahal, pemerintah tinggal memiliki waktu empat bulan lagi untuk menghabiskan anggaran itu.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja modal pemerintah hingga 31 Agustus 2017 sebesar Rp 75 triliun atau naik 10,62% year on year (yoy). Jumlah itu mencapai 36,37% dari target dalam APBN-P 2017 yang sebesar Rp 206,2 triliun.
"Idealnya (realisasi belanja modal pemerintah) sudah di atas 50% karena hanya sisa empat bulan lagi," kata Bhima kepada KONTAN, Minggu (17/9).
Ia mengatakan, solusi untuk menggenjot penerapan belanja modal, yaitu dengan mendorong percepatan realisasi pembangunan infrastruktur. Sebab, dari 245 Proyek Strategis Nasional (PSN), realisasi yang sudah selesai hanya 9%. Sementara 41% diantaranya dalam tahap perencanaan dan lelang.
"Jadi hambatan pelaksanaan proyek khususnya 40% karena masalah pembebasan lahan hrus segera diselesaikan," tambahnya.
Bhima juga mengatakan, penyerapan belanja modal penting sebagai stimulus fiskal, khususnya untuk dorong industri yang berkaitan dengan infrastruktur. Mulai dari semen sampai besi baja. Ia berharap rendahnya penerapan belanja modal pemerintah jangan terjadi lagi.
"Seperti tahun 2015 dan 2016 rata-rata penyerapan belanja modal sebesar 78%- 80%," kata Bhima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News