Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Yudo menambahkan, penurunan aktivitas belanja masyarakat juga tercermin dari volume belanja. Di November, volume belanja turun 1% year on year (yoy), kontraksi kali pertama sejak Juli 2021 yang sebesar 8% yoy. Saat itu, aktivitas belanja karena perkembangan Covid-19 Delta.
Meski demikian, Yudo meyakini aktivitas belanja masyarakat meningkat pada Desember. Ini dipengaruhi pola musiman Natal dan jelang tahun baru.
"Ada indikasi kenaikan di awal bulan Desember 2022, terutama juga-anak sekolah mulai liburan, sehingga belanja meningkat," tegas Yudo.
Baca Juga: Disebut Iblis dan Setan oleh Bupati Meranti, Ini Komentar Kemenkeu
Dengan kondisi ini, Yudo yakin tingkat belanja masyarakat pada kuartal IV-2022 akan meningkat dibandingkan kuartal IV-2021. Namun melihat pola yang terjadi, pertumbuhannya hanya tipis.
Konsumsi lebih tinggi
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga meyakini, aktivitas belanja masyarakat akan meningkat pada Desember 2022 didorong pola musiman.
David bahkan melihat, peningkatan aktivitas belanja ini juga memberi dampak positif terhadap pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca Juga: Mandiri Spending Index: Tingkat Belanja Masyarakat Turun Pada November 2022
Dari perhitungannya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal IV-2022 diperkirakan mencapai 5% yoy hingga 5,5% yoy. Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2022 yang tercatat sebesar 5,39% yoy.
Namun, ada potensi penurunan aktivitas berbelanja masyarakat mulai Februari 2023, meski kembali naik menjelang Ramadan dan Idul Fitri. David tak khawatir dengan melandainya belanja awal tahun. Sebab, ini sesuai dengan pola musimannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News