Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Jika Anda bermimpi mengantongi uang ratusan juta rupiah tiap bulannya, ada baiknya berkunjung ke Kompas Karier.com Fair 2014, di Balai Kartini Jakarta.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI akan menunjukkan bagaimana caranya menjadi karyawan dengan gaji di atas setengah miliar. Untuk ketiga kalinya, Kemenlu RI, menjadi fasilitator rekruitmen Program Profesional Muda atau Young Professionals Programme 2014 United Nations (PBB).
Kepala Sub Bagian Organisasi Internasional, Direktorat Jenderal Multilateral, Kemenlu RI, M.Arief Priowahono kepada Kompas.com, menuturkan, tahun kemarin terjadi peningkatan signifikan animo pendaftar program YPP UN dibanding tahun pertama.
"Soal gaji ini selalu menarik. Program ini kan setara P1 atau P2 (professional 1 atau 2), gajinya antara 52.000 dollar AS sampai 60.000 dollar AS," kata dia, Jumat (25/4/2014).
Arief mengatakan, gaji tersebut belum termasuk tunjangan-tunjangan, seperti misal tunjangan keluarga, pendidikan, kesehatan, kemahalan, dan tunjangan di negara rawan konflik. Menurutnya, di negara yang rawan konflik seperti Suriah, Iran, ada tunjangan khusus bagi internasional civil servant di sana. Ataupun di Singapura dengan biaya hidup lebih tinggi dibanding Indonesia, tentu pekerja internsional sipilnya mendapatkan biaya kemahalan.
"Tapi kalau gaji di mana-mana sama. Kalau penempatan, tergantung kebutuhan UN, bisa dilempar ke Kenya juga," kata dia.
Asal tahu saja, program ini ditujukan untuk negara-negara di mana masih sedikit warga negaranya yang bekerja di UN. Arief mengatakan, saat ini warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di UN baru 80 orang. Sangat sedikit dibanding total populasi yang lebih dari 237 juta.
"Makanya kita diundang untuk ikut program ini lagi, bersama 50 negara lain," kata dia.
Untuk program YPP tahun ini, Arief mengatakan, belum dipaparkan posisi yang ditawarkan baik di website UN maupun website PBB. Demikian juga dengan lulusan ataupun jurusan yang dicari. Namun dia membagi pengalaman dua tahun sebelumnya.
Pada 2012, program YPP UN terbuka untuk jurusan teknologi informatika (TI), teknik arsitek, keuangan (finance), statistik, dan penyiaran (broadcaster). Sementara itu, pada tahun lalu ada empat jurusan yang dicari, yakni statistik, akuntansi, hukum, serta public relation. "Jadi bukan melulu Hubungan Internasional," jelasnya. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News