Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia akan melakukan uji vaksin virus corona (Covid-19) kepada hewan.
Dari total 6 vaksin yang dikembangkan oleh 6 institusi, terdapat dua vaksin yang dinilai memungkinkan lebih cepat selesai. Salah satunya adalah vaksin yang dikembangkan oleh Lembaga Biomolekular Eijkman. "Saat ini prosesnya di bulan Oktober mereka sedang mempersiapkan untuk uji di hewan," ujar Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro saat konferensi pers, Selasa (27/10).
Uji di hewan ditargetkan bisa selesai pada akhir tahun ini. Bibit vaksin yang sudah berhasil diuji kepada hewan akan diberikam kepada PT Biofarma sebagai pihak yang memprodukai vaksin.
Nantinya Biofarma akan melakukan produksi untuk kebutuhan uji klinis. Uji klinis akan dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh kebijakan dunia.
Baca Juga: Antibodi virus corona lebih bertahan lama pada pasien dengan gejala parah
Selain itu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan memastikan vaksin buatan nasional yang disebut dengan vaksin merah putih itu aman digunakan. Setelah mendapat izin dari BPOM maka vaksin baru aman diproduksi massal.
Meski begitu Bambang menyebut ada sejumlah tantangan dalam pembuatan vaksin. Salah satunya adalah sejumlah bahan yang harus diimpor termasuk hewan untuk uji coba. "Memang ada bahan yang tetap harus diimpor misalnya sel mamalia, bahkan hewan untuk uji coba pun itu kita impor jadi terkadang proses impor termasuk reagen ini yang bisa mendelay aktivitas penelitian," terang Bambang.
Asal tahu saja, vaksin merah putih didorong pemerintah untuk mencapai kemandirian. Pasalnya Indonesia memiliki penduduk yang mencapai 270 juta orang sehingga memerlukan vaksin dalam jumlah besar.
Selanjutnya: Jumlah kematian pasca suntikan vaksin flu mendekati angka 60, warga Korsel kian cemas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News