kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -30,00   -0,19%
  • IDX 7.093   -3,62   -0,05%
  • KOMPAS100 1.059   -2,98   -0,28%
  • LQ45 833   -2,60   -0,31%
  • ISSI 215   0,33   0,15%
  • IDX30 425   -1,29   -0,30%
  • IDXHIDIV20 513   -0,16   -0,03%
  • IDX80 121   -0,40   -0,33%
  • IDXV30 124   -0,90   -0,72%
  • IDXQ30 142   -0,21   -0,15%

Begini peluang digitalisasi dalam mendongkrak perekonomian dalam negeri


Jumat, 26 November 2021 / 18:49 WIB
Begini peluang digitalisasi dalam mendongkrak perekonomian dalam negeri
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menaruh harapan besar kepada digitalisasi serta kontribusinya pada perkembangan perekonomian domestik.

Dengan adanya digitalisasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan optimismenya akan nilai ekonomi digital Indonesia yang bisa tembus US$ 70 miliar di akhir 2021. Jumlah ini meningkat 49% dari tahun 2020 yang mencapai US$ 47 miliar. 

Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital ini tak lepas dari adanya pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat tinggal di rumah sehingga beradaptasi dengan teknologi digital dlam kehidupan sehari-hari. "Teknologi digital sudah menjadi bagian dari kita sehari-hari. Covid-19 mendorong akselerasi adopsi teknologi digital pada berbagai aktivitas masyarakat," tutur Airlangga, beberapa waktu lalu. 

Senada dengan Airlangga, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ekonomi serta keuangan digital ini menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi domestik bahkan kekuatan dalam mempercepat inklusi ekonomi dan keuangan. 

Baca Juga: Wamenkeu inspeksi pembangunan proyek strategis di Bali yang menggunakan SBSN

Apalagi, sejak pandemi Covid-19, masyarakat memenuhi berbagai kebutuhannya lewat platform digital yang dibuktikan dengan volume serta frekuensi yang sangat besar pada platform e-commerce

Manfaat digitalisasi lain juga diungkapkan oleh Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Nurma Midayanti. Menurut data dari otoritas statistik, digitalisasi ini ampuh dalam menahan dampak Covid-19 di bidang ketenagakerjaan.  "Jumlah orang yang bekerja karena ada transaksi online ini meningkat 1,83% yoy pada Agustus 2021, dari 11,31 juta orang menjadi 13,14 juta orang. Ini seperti menyediakan wadah pekerjaan di tengah pandemi Covid-19 yang menyulitkan perekonomian," tutur Nurma. 

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky pun menilai, perkembangan digitalisasi khususnya di bidang ekonomi memang akan sangat kuat selama beberapa saat ke depan. Ia bahkan sependapat dengan Airlangga, bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tahun ini bisa hampir 50% yoy. 

Riefky menilai, kemudahan akses, menjamurnya cerdas gawai, serta banyaknya hal yang bisa dilakukan lewat digital selama beberapa waktu terakhir menjadi nilai tambah bagi perkembangan ekonomi digital. 

Akan tetapi, Riefky mengingatkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan ekonomi digital.

Baca Juga: BPS akan lakukan sensus pertanian di 2023, ini manfaatnya

Pertama, terkait inklusivitas. Ia meminta agar pemerintah segera memperbaiki infrastruktur untuk pemerataan akses ke digital. Hal ini agar kemudahan digitalisasi bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Dengan demikian, ini juga bisa mendongkrak nilai ekonomi digital. 

Kedua, terkait masalah privasi dan keamanan. Seperti kita ketahui dunia digital juga rentan akan pembobolan data. Dalam hal ini, pemerintah harus benar-benar memberikan jaminan terhadap keamanan lebih dalam melakukan aktivitas ekonomi secara digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×