Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom menilai target pemerintah terkait penerimaan bea keluar sebesar Rp 10,5 triliun pada tahun ini berpotensi tercapai, jika melihat capaian Januari 2023 yang sebesar Rp 1,16 triliun.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan pada tahun ini sepertinya pemerintah sudah memperhitungkan potensi penurunan harga komoditas.
Dengan demikian, hal itu juga memengaruhi target penerimaan bea keluar yang menurun jika dibandingkan tahun lalu.
Yusuf juga menilai target tahun ini masih memungkinkan untuk dicapai meski capaian bea keluar pada Januari 2023 anjlok 68,13% secara Year on Year (YoY) dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Tingginya Permintaan Dorong Harga CPO Kembali Naik, Ini Dampak Bagi Emiten Perkebunan
"Menurut saya, target bea keluar masih berpotensi untuk dikejar sampai akhir tahun," ucap dia kepada Kontan.co.id, Jumat (24/2).
Yusuf menyebut sejumlah hal perlu dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) agar penerimaan bea keluar bisa dioptimalkan sehingga mencapai target yang telah ditentukan.
"Didorong secara administratif, seperti peningkatan pengawasan pre-clearance, clearance, dan post-clearance, dalam rangka peningkatan basis penerimaan dan kepatuhan pengguna jasa impor," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News