kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bea Cukai Cirebon tawarkan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor


Selasa, 21 Januari 2020 / 22:17 WIB
Bea Cukai Cirebon tawarkan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor
ILUSTRASI. Petugas Bea dan Cukai memeriksa produk UKM (Usaha Kecil Menegah) yang siap ekspor di Kawasan Industri dan Pergudangan Marunda Center, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Kamis (19/12/2019). Pada Ekspor perdana melalui Pusat Logistik Berikat (PLB) e-commerce pem


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kecil dan menengah (IKM) berperan penting dalam mendorong perekonomian suatu negara secara menyeluruh. Namun, program menduniakan produk-produk IKM nasional masih terhambat dengan fakta bahwa mayoritas IKM masih memasarkan hasil produksinya di tingkat lokal.

Untuk itulah, Bea Cukai secara terus-menerus memberikan literasi ekspor dan impor serta fasilitas kepabeanan ke sejumlah IKM yang tersebar di Indonesia melalui kantor vertikalnya, hingga asistensi untuk IKM yang mempunyai mimpi terjun ke pasar internasional.

Baca Juga: Bea Cukai Entikong amankan jalur barang ilegal di perbatasan

Termasuk asistensi yang dilakukan Bea Cukai Cirebon pada CV Lentera, perusahaan furnitur yang berlokasi di Plumbon, Kabupaten Cirebon, pada Rabu (15/01) lalu.

Agenda asistensi yang dilakukan oleh Bea Cukai Cirebon pada perusahaan kelas menengah yang mengajukan diri sebagai penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) ini diisi dengan peninjauan lokasi dan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen pendukung sebagai syarat pengajuan untuk penerima fasilitas KITE yang nantinya akan diajukan kepada Kanwil Bea Cukai Jawa Barat.

“Sejak tahun 2017 Bea Cukai menawarkan suatu kemudahan bagi IKM berupa fasilitas KITE IKM, yaitu kebijakan yang dirancang dengan tujuan memacu IKM melakukan ekspor. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan juga mendukung agar produk-produk IKM nasional dapat berbicara banyak di kancah internasional,” jelas Kepala Kantor Cirebon, Encep Dudi Ginanjar dalam keterangan resminya, Selasa (21/1). 

Fasilitas KITE-IKM ini, lanjutnya, merupakan kebijakan yang diberikan oleh Bea Cukai berupa insentif fiskal dan kemudahan prosedural untuk impor bahan baku oleh IKM yang menjadikan biaya produksi atas barang jadi yang diekspor dapat ditekan menjadi lebih rendah.

Baca Juga: Jumlah kiriman cerutu bebas cukai dibatasi per akhir Januari, maksimal 5 batang

Insentif fiskal yang diberikan oleh KITE IKM berupa pembebasan Bea Masuk, PPN, dan PPN Barang Mewah atas impor bahan baku, mesin, dan barang contoh oleh IKM.

Sedangkan dalam kemudahan prosedural, IKM yang memanfaatkan fasilitas KITE IKM tidak diharuskan memberikan jaminan untuk pembebasannya (dalam batas tertentu), bisa memanfaatkan PLB (Pusat Logistik Berikat) dalam proses ekspor impornya, telah disediakan aplikasi pencatatan dan pelaporan oleh Bea Cukai, pemberian akses kepabeanan kepada IKM yang mendaftar, serta fleksibilitas bagi IKM untuk melakukan penjualan lokal sebesar 25% dari nilai ekspor terbesar dalam 5 tahun terakhir.

“Dengan adanya dukungan dari seluruh pihak baik itu dari instansi terkait, kalangan masyarakat, dan juga tentunya para IKM yang tersebar dari ujung barat hingga ujung timur kepulauan Indonesia, kita bisa memiliki IKM yang menggurita di tanah air dan tentunya dengan kualitas,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×