Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Ekonom Bank Central Asia (BCA) memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) di level 7,5% dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi) sebesar 5,75% pada pertemuannya mendatang (11/9). Tingkat inflasi yang menurun dalam dua bulan ke depan menjadi alasan perkiraan tersebut.
Dalam riset ekonomi bulanan yang dikeluarkan BCA disebutkan, walau pada Agustus 2014 inflasi bulanan mencapai 0,47% (3,99% YoY) namun dalam dua bulan ke depan tekanan inflasi cenderung turun karena masuknya musim panen raya.
Sementara kekhawatiran atas kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan hanya akan berdampak terbatas pada konsumen. "Tidak ada ancaman langsung sehingga BI kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya," seperti ditulis dalam riset tersebut.
Riset yang dilakukan oleh sejumlah Ekonom BCA, seperti David E. Sumual dan Fenny Tan tersebut juga menyebutkan meski ada kelangkaan bahan bakar, namun inflasi September 2014 diharapkan bakal tetap rendah. Aapalagi didukung oleh masuknya musim panen sehingga pasokan bahan makanan makin murah.
Di sisi lain, dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang mulai berlaku pada September 2014, diperkirakan hanya akan terasa secara penuh pada Oktober 2014. "Kenaikan harga BBM dan pengetatan kebijakan moneter dari sisa kebijakan The Fed menjadi tantangan terbesar BI," kata David dalam risetnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News