Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman menjamin Monas tidak akan ditinggalkan pengunjung meski diberlakukan biaya retribusi sebesar Rp 5.000.
"Kita harus berpikir positif, target Monas memang harus lebih tertib. Monas juga harus lebih aman, jadi tidak ditinggalkan warga DKI," kata Arie di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/6).
Setidaknya, ada 1,2 juta pengunjung yang datang ke Monas per tahun. Pada tahun 2013, jumlah pengunjung Monas sebanyak 1.369.472 orang, menurun dari 2012 sebanyak 1.515.844 orang. Selama ini, pengunjung tidak dikenakan biaya untuk masuk ke area Monas.
Pengunjung hanya dikenakan biaya masuk ke cawan Monas sebesar Rp 2.000 untuk anak-anak, Rp 3.000 untuk mahasiswa, dan Rp 5.000 untuk orang dewasa. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapatkan dari rata-rata 1,2 juta pengunjung itu adalah Rp 6 miliar.
Lebih lanjut, ia menyatakan pihaknya sempat membuat kawasan Monas bebas dari pedagang kaki lima (PKL) selama lima hari, yakni saat Festival Keraton 2013. Sejak pagi hingga malam hari itu, ia mengklaim tidak ada PKL yang masuk ke kawasan Monas.
"Jadi sebetulnya ini konsistensi saja. Dalam jangka pendek ini, kita fokus ke pengamanan kawasan dan penertiban. Kalau itu bisa dipenuhi mudah-mudahan Monas akan jauh lebih baik," katanya.
Menurut Arie, enam pintu di Monas tidak cukup jika hanya dijaga oleh personel Satpol PP. Seharusnya, lanjut dia, ada tenaga terlatih yang dipekerjakan untuk menjaga enam pintu masuk itu. Pasalnya, lahan seluas 82 hektar itu sangat sulit, jika hanya dijaga personel Satpol PP.
Ia juga mengimbau Kepala Unit Pengelola (UP) Monas Rini Haryani untuk memiliki sistem pengamanan yang baik. "Kan banyak contoh kawasan yang bagus dengan petugas yang sopan dan tegas. Tidak malah tidur-tiduran," kata Arie. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News